Penyembahan Dalam Kitab Wahyu

 

(Wahyu 4, 13 & 14)

 

Pendahuluan: Wahyu merupakan sebuah kitab yang luar biasa! Kitab ini tidak saja bercerita tentang gereja, makhluk asing, ciptaan dan pertempuran, namun juga menceritakan kemenangan akhir. Saya tidak tahu bagaimana dengan saudara, namun rasanya senang sekali apabila saya memenangkan sesuatu.  Kemenangan ini datangnya dari Allah, dan karenanya saya ingin memuji-Nya! Bayangkan seberapa besar pujian yang kita akan naikkan manakala Allah memberi kita kemenangan akhir atas dosa, maut dan nestapa! Mari selami Pelajaran Alkitab kita untuk melihat bagaimana penghuni surga menikmati penyembahan setelah memang!

 

  1. Menyembah di hadapan Tahta
    1. Baca Wahyu 4:1 Bayangkan suasana ini. Pintu yang terbuka, suara “seperti bunyi sangkakala,” mengundang saudara untuk menyaksikan sebuah film tentang masa depan. Maukah saudara menerima undangan tersebut?
    2. Baca Wahyu 4:2. Siapa yang membuat hal tersebut menjadi mungkin? (Roh Kudus!)
      1. Maukah saudara menerima pemberian seperti itu?
      2. Yohanes adalah seorang yang melihat film tersebut (penglihatan.) Apa yang berada di balik pintu? (”sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.”)
      3. Mengapa Yohanes mengatakan “Seorang” sedang duduk di takhta tersebut? Apakah orang ini tukang yang sedang mengecat takhta tersebut?  (Sepertinya ini merupakan cerita saat demi saat dari apa yang Yohanes lihat. Mungkin saja Allah yang duduk di takhta tersebut, namun Yohanes belum mengetahuinya, jadi ia tidak menyebutkan hal tersebut. Hal ini menambah kredibilitas cerita ini.)
    3. Baca Wahyu 4:3-4. Mengapa Allah didampingi dua puluh empat tua-tua yang menduduki takhta di sekililing takhta-Nya? (Ini menegaskan bahwa Allah ingin tinggal bersama-sama umat-Nya. Ia ingin kita turut serta dengan-Nya memerintah. Manusia mungkin perlu penasihat, namun Pencipta Alam Semesta tidak memerlukannya. Bagaimanapun, Ia memilih untuk mengajak kita memerintah bersama-Nya.)
    4. Baca Wahyu 4:5. Saya selalu tertarik dengan cerita Alkitab tentang Allah yang di dalamnya ada “gemuruh.” Tak seorang pun manusia di zaman Yohanes yang pernah melihat mesin seperti itu. Mereka sama sekali tidak tahu tentang listrik. Sumber daya seperti apa kira-kira yang Allah gunakan?
      1. Perhatikan bahwa sumber daya dari obor-obor ini adalah Roh Kudus.
    5. Baca Wahyu 4:6. Pemandangan seperti apa yang Allah suka? (Pemandangan air! Hal ini membuat saya yakin bahwa pemandangan air akan menjadi bagian dari surga.)
    6. Sekarang bagian penyembahannya. Baca Wahyu 4:6-8. Ini merupakan mahluk-mahluk asing yang menarik. Kira-kira mengapa mereka punya mata sedemikian banyak? (Tidak ada satu hal pun yang luput dari pandangan mereka!)
      1. Mengapa punya sayap sebanyak itu? (Mereka bisa bergerak cepat.)
      2. Pikirkan rupa dari keempat mahluk tersebut:   Singa, anak lembu, manusia dan burung nasar. Apa yang terkandung di sini? (Singa berani, lembu kuat dan setia, manusia cerdas dan burung nasar gesit serta agung.)
      3. Bagaimanakah ucapan dari mahluk-mahluk asing ini menggambarkan Allah? (Tiga kali mereka menyebut-Nya kudus, dan mereka menyebut tiga kurun waktu. Allah itu kudus dahulu, kudus sekarang dan kudus besok hari.)
      4. Bayangkan semua informasi ini seperti cat di atas kanvas. Lukisan apa yang kita lihat? (Karena mereka menggambarkan Allah dengan suara mereka, bagaimana kalau kita simpulkan bahwa rupa mereka menggambarkan Allah: Bisa melihat segala sesuatu, gesit menanggapi segala masalah, berani, kuat, setia, cerdas dan agung.)
      5. Apakah yang diajarkan di sini mengenai penyembahan di surga? (Beberapa ulasan Alkitab menganjurkan bahwa makhluk-makhluk ini melambangkan empat injil, empat standar suku bangsa Israel, atau empat kuasa alam. Tampaknya lebih masuk akal kalau semua ini mewakili ciri karakter Allah. Penyembahan adalah tentang Allah, bukan tentang kita. Semua aspek penyembahan harus ditujukan untuk membawa kemuliaan bagi Allah.)
        1. Setiap kali saudara menyanyikan mazmur atau lagu pujian, renungkan hal ini: Apakah lagu ini lebih tentang saya dari pada memuji Allah?
        2. Jika tubuh makhluk-mahluk tersebut mewakili ciri Allah, apa yang terkandung di sana tentang penyembahan? (Penyembahan bukanlah semata apa yang kita katakan, tetapi bagaimana kita hidup.)
    7. Baca Wahyu 4:9-11. Di area takta surga, apa yang menjadi dasar bagi keempat tua-tua tersebut dalam memuji Allah? (Bahwa Ia sang Pencipta (“sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu.”). Segala sesuatu diciptakan oleh kehendak Allah dan segala sesuatu tetap ada sesuai kehendak Allah.)
      1. Jadi di mana posisi orang-orang yang menolak kisah penciptaan dan mengusung teori evolusi? (Mereka membantah asas utama kewenangan Allah dan landasan logis untuk memberi Allah “pujian, hormat dan kuasa”. Ini bukanlah debat santun antar teman, tapi debat yang menarik garis pemisah antara orang yang menjunjung penyembahan kepada Allah dan orang yang meniadakan penyembahan kepada Allah.)
  2. Penyembahan Binatang
    1. Baca Wahyu 13:1-4. Binatang tersebut juga memiliki karakteristik seperti hewan. Apa yang menjadi dasar bagi penyembahan binatang? (Kuasa. “Siapakah yang dapat berperang melawan dia?” “Ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu.”)
      1. Renungkan hal ini sejenak. Apa perbedaan antara dasar bagi penyembahan Allah dan penyembahan binatang? (Penyembahan Allah berdasar pada karakter-Nya (suci) dan pada apa yang Ia telah lakukan dan sementara lakukan (penciptaan dan pemeliharaan alam semesta.) Penyembahan binatang didasari atas kuasa dangkal.)
    2. Baca Wahyu 13:5-7. Jika saudara hendak memilih antara perbaktian yang benar dan yang palsu, tanda-tanda apa yang saudara cari? (Penyerangan terhadap nama Allah, terhadap surga, terhadap malaikat dan terhadap pengikut Allah.)
      1. Di mana saudara mendengar hal-hal semacam ini sekarang ini?
      2. Mudahkah untuk mengelirukan kedua jenis penyembahan ini? (Sebagian orang berargumentasi bahwa hal-hal yang terjadi di dunia ini memang rumit. Seberapa rumitkah hal ini? Salah satu:  Saudara menyembah Allah Pencipta atau saudara menyerang Dia, surga, malaikat dan para pengikut Allah. Salah satu:  Penyembahan saudara berlandas pada karakter dan berkat-berkat Allah ataukah berlandas paksaan (kuasa) Bagi saya tidak rumit!)
  3. Panggilan Terakhir untuk Menyembah
    1. Baca Wahyu 14:6-7. Apa pekabaran pertama dari seruan terakhir kepada mereka yang diam di bumi untuk beribadah? (“Injil yang kekal.”)
      1. Apa komponen pertama dari seruan ini (“Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia.”)
        1. Apa maksudnya? (Seruan untuk menurut dan memuji.)
          1. Apakah kedua hal ini saling terkait? (Kita membawa kemuliaan kepada Allah oleh menuruti jalan-Nya.)
      2. Apa komponen kedua dari seruan ini? (“Telah tiba saat penghakiman-Nya.”)
        1. Apa maksudnya? (Seruan untuk bertobat karena sekaranglah waktu (“saat”) penghakiman Allah.)
      3. Apa komponen ketiga dari seruan ini? (Menyembah Allah karena Ia sang Pencipta.)
    2. Baca Wahyu 14:8. Apakah pekabaran kedua dari seruan terakhir untuk menyembah? (Lawanmu sudah kalah. Umat Kristen harus mengabarkan injil dengan gagah karena “Babel, kota besar itu, sudah rubuh!)
    3. Baca Wahyu 14:9-11. Apakah pekabaran ketiga dari seruan terakhir untuk menyembah? (Sebuah amaran. Saat memilih sudah tiba. Taruhannya tinggi – hidup kekal atau murka tanpa campuran dari Allah.)
    4. Baca Wahyu 14:12. Jika saudara mempelajari pelajaran-pelajaran ini secara rutin, saudara akan tau isu-isu ini. Saudara telah mendengar pekabaran dari tiga malaikat. Jika saudara telah mengambil keputusan yang tepat, apa nasihat dari malaikat terakhir? (Tetaplah setia. Bersabar dalam ketekunan.)
      1. Apa yang membentuk kesetiaan, kesabaran dan ketekunan? (Kebenaran oleh iman dan sikap penurutan.)
    5. Sobat, inikah dirimu? Sudahkah engkau menerima panggilan untuk memilih Yesus sebagai Tuhan-mu? Sudah engkau bertobat dari dosa-dosamu dan menerima pengorbanan Yesus? Apakah engkau menghidupkan kehidupan yang membawa kemuliaan kepada Allah? Apakah engkau menaikkan suaramu dalam pujian kepada Pencipta-Mu? Apakah engkau memiliki sikap penurutan yang rendah hati kepada kehendak Allah? Jika tidak, bagaimana kalau engkau memutuskannya hari ini? Penghakiman sudah tiba. Iblis telah rubuh. Allah sementara menamatkan bab terakhir dari sejarah dunia ini.
  4. Pekan depan: Kita mulaikan pelajaran yang sangat bagus tentang Injil di Galatia!
Posted in Uncategorized | Leave a comment

Graduation ceremony

Graduation ceremony

Memories together with big family in follow graduation ceremony programme at university mercubuana jakarta

Posted in Uncategorized | Leave a comment

banjir malaka3

banjir malaka4

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Keadaa Desa Besikama setelah di tinggal 15 tahun

fhoto desa besikama & sekitarnya

Posted in Uncategorized | Leave a comment

KEDATANGAN TUHAN YESUS YANG KEDUA KALI

Kedatangan Tuhan Yesus Yang Kedua Kali
Yesus berjanji kepada pengikutNya bahwa Ia akan datang kembali. Ada dalam Alkitab,“ Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Yohanes 14:1-3)
Malaikat-malaikat berjanji bahwa Yesus akan datang kembali. Ada dalam Alkitab,“ Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah Rasul 1:10-11)
Bagaimanakah cara Yesus datang kembali? Ada dalam Alkitab,“ Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (Lukas 21:27)
Berapa banyak orangkah yang akan melihat kedatangan Yesus? Ada dalam Alkitab,“ Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” (Wahyu 1:7)
Apakah yang akan kita lihat dan dengar ketika Ia datang? Ada dalam Alkitab,“ Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tesalonika 4:16-17)
Seberapa dapat dilihatkan kedatanganNya? Ada dalam Alkitab,“ Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24:27, 27)
Peringatan apakah yang diberikan oleh Kristus sehingga kita tidak akan terperdaya mengenai kedatanganNya yang kedua? Ada dalam Alkitab,“ Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya” (Matius 24:23-26)
Apakah ada orang yang mengetahui waktu yang tepat akan kedatangan Yesus? Ada dalam Alkitab,“ Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36)
Mengetahui bahwa manusia masih suka menunda, apakah yang dikatakan oleh Kristus? Ada dalam Alkitab,“ Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Matius 24:42)
Peringatan apakah yang diberikan oleh Kristus sehingga kita tidak merasa terkejut saat kejadian besar ini? Ada dalam Alkitab,“ “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Lukas 21:34-36)
Mengapa kedatangan Yesus yang kedua kali mengambil waktu begitu lama? Ada dalam Alkitab,“ , Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (II Petrus 3:8-9)
Di saat menunggu kedatangan Yesus, bagaimanakah kita harus hidup? Ada dalam Alkitab,“ Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. (Titus 2:11-14)
Bagaimanakah dunia ini nanti jadinya ketika Yesus datang? Ada dalam Alkitab,“ “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24 : 37-39)
Akankah kedatangan Yesus menjadi waktu untuk pemberian upah? Ada dalam Alkitab,“ Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” (Matius 16:27)
Mengapakah Yesus datang kembali? Ada dalam Alkitab,“ demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. (Ibrani 9:28)
Pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, kita akan sepenuhnya mengalami realitas dari kebangkitan. Ada dalam Alkitab,“ Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. “ (1 Korintus 1:7-8,)

Posted in Uncategorized | Leave a comment

FIRMAN

FIRMAN YANG TELAH MENJADI MANUSIA
YOHANIS : 1-4 & 14

1. Pada mulanya adalah FIRMAN; FIRMAN bersama-sama dengan Allah dan FIRMAN itu adalah Allah
~(1) IN THE beginning [before all time] was the Word ( Christ), and the Word was with God, and the Word was God Himself.

2. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah
~(2) He was present originally with God.

3. Segala sesuatu di jadikan oleh dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah di jadikan
~(3) All things were made and came into existence through Him; and without Him was not even one thing made that has come into being.

4. Dalam Dia ada Hidup dan Hidup itu terang manusia
~(4) In Him was Life, and the Life was the Light of men.

5. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya
~(5) And the Light shines on in the darkness, for the darkness has never overpowered it [put it out or absorbed it or appropriated it, and is unreceptive to it].

10. Ia telah ada di dalam dunia dan Dunia di jadikan Olehnya tetapi Dunia tidak mengenalNya
~ (10) He came into the world, and though the world was made through Him, the world did not recognize Him [did not know Him].

11. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerima
(11) He came to that which belonged to Him [to His own–His domain, creation, things, world], and they who were His own did not receive Him and did not welcome Him.

12. Tetapi semua orang yang menerimaNya di berinya Kuasa supaya menjadi Anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam NamaNya
~(12) But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority (power, privilege, right) to become the children of God, that is, to those who believe in (adhere to, trust in, and rely on) His name–

14. Firman itu telah menjadi Manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaanNya yang di berikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapak, penuh kasih karunia dan kebenaran
~(14) And the Word (Christ) became flesh (human, incarnate) and tabernacled (fixed His tent of flesh, lived awhile) among us; and we [actually] saw His glory (His honor, His majesty), such glory as an only begotten son receives from his father, full of grace (favor, loving-kindness) and truth.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Cerita Ayub

Ayub adalah orang yang berbudi baik, yang kemudian mengalami musibah hebat. Ia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Dalam tiga rangkaian percakapan yang bersajak, si penulis menggambarkan bagaimana teman-teman Ayub, dan Ayub sendiri menanggapi malapetaka itu. Pokok yang penting dalam percakapan-percakapan itu ialah yang menyinggung caranya Allahmemperlakukan manusia. Pada bagian terakhir, Allah sendiri menyatakan diri-Nya kepada Ayub.

Teman-teman Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa. Tetapi bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik.

Allah tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Ayub, tetapi Allah menanggapi kepercayaan Ayub dengan memberinya banyak contoh mengenai kuasa dan hikmat-Nya. Contoh-contoh itu dilukiskan dengan puisi. Kemudian dengan penuh rendah hati, Ayub mengakui kebijaksanaan dan keagungan Allah, lalu menyesali kata-katanya yang keras dan penuh kemarahan itu.

Bagian terakhir dari kisah ini, yang ditulis dengan bahasa biasa, menuturkan bagaimana Ayub dikembalikan kepada keadaannya semula, dengan kekayaan yang jauh melebihi kekayaannya sebelum itu. Allah memarahi teman-teman Ayub karena mereka tidak dapat memahami arti kesengsaraan Ayub. Hanya Ayublah yang sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah lebih besar daripada yang telah diajarkan oleh agama yang tradisional itu.

[sunting]Pengarang

Ada berbagai-bagai pendapat tentang pengarang kitab ini. Dua tradisi Talmud mengatakan bahwa Ayub hidup di masa Abraham atau Yakub. Lewi ben Laḥma mengatakan bahwa Ayub hidup di masa Musa, yang menulis Kitab Ayub itu sendiri. Yang lainnya berpendapat bahwa Ayubsendirilah yang menulis kitab ini, atau Elihu, atau Yesaya. Dari bukti-bukti internal, seperti misalnya kesamaan perasaan dan bahasa dengan apa yang ditemukan dalam Kitab Mazmur dan Amsal (lihat Mazmur 88 dan 89), maraknya gagasan tentang “hikmat,” dan gaya serta sifat komposisinya, diduga bahwa kitab ini telah ditulis pada masa Raja Daud dan Raja Salomo. Namun, sebagian orang menempatkannya di masa pembuangan Babel. Tradisi Talmud memperlakukan kisah Ayub sebagai sebuah perumpamaan.

Sebaliknya, pengkajian sekular tentang teksnya secara umum menyimpulkan bahwa, meskipun ciri-ciri kuno bertahan dalam cerita ini, seperti misalnya “dewan sorgawi” (Ayub 1:6 dst), dan meskipun kisah Ayub dikenal oleh Yehezkiel, bentuk Kitab Ayub yang sekarang baru dibakukan pada abad ke-4 SM. Kisah Ayub tampaknya berasl dari negeri Edom, yang tetap dipertahankan sebagai latar belakangnya. Potongan-potongan dari Ayub ditemukan di antara Naskah Laut Mati, dan Ayub tetap menonjol dalam legenda Haggadah. Bandingkan dengan Perjanjian Ayub dalam bahasa Yunani di antara kitab-kitab apokrif. Para sarjana sekular percaya bahwa bagian pengantar dan penutup dari kitab ini, yang merupakan kerangkanya, disusun untuk menempatkan puisi sentralnya ke dalam bentuk prosa “kitab rakyat,” seperti yang diungkapkan oleh para penyusun Jewish Encyclopedia (Ensiklopedia Yahudi). Di dalam prolog dan epilog, nama Allah adalah Yahweh, sebuah nama yang bahkan digunakan oleh orang-orang Edom. Para pakar sekular sepakat bahwa puisi sentralnya berasal dari sumber yang lain.

[sunting]Struktur naratif

Tema utama kitab ini pencobaan terhadap Ayub, kejadiannya, sifatnya, penanggungannya, dan persoalan yang muncul. Kisahnya terdiri atas

  • Sebuah pengantar historis dalam bentuk prosa (ps. 1, 2).
  • Kontroversi dan pemecahannya, dalam bentuk puisi (ps. 3 – 42:6).

Ratapan Ayub yang menyedihkan (ps. 3) mengawali kontroversi yang timbul dalam dialog tiga putaran antara Ayub dengan ketiga sahabatnya. Putaran yang pertama mengawali kontroversinya (ps. 4-14); yang kedua adalah perkembangan kontroversinya (15-21); dan yang ketiga adalah puncaknya (22-27). Ayub menempatkan Allah sebagai terdakwa dalam sumpahnya bahwa ia tidak bersalah (Ayub 27-31). Hal ini diikuti oleh penyelesaian kontrovesinya melalui kata-kata Elihu dan sabda Yahweh, yang diikuti oleh pengakuan Ayub yang penuh dengan kerendahan hati (42:1-6). Ayub mengakui kesalahan dan kebodohannya sendiri. Sebagian orang menafsirkan kata-kata Elihu sebagai klimaks yang palsu karena ia mengulangi argumen-argumen sahabat-sahabat Ayub yang dikecam oleh Allah (Ayub 42:7-8). Pertobatan Ayub kontroversial dan dapat menyiratkan perubahan alur tuntutannya terhadap Allah dan bukan sebuah pengakuan moral tentang dosanya.

  • Bagian yang ketiga adalah kesimpulan historis, yang disusun dalam bentuk prosa (42:7-15).

Diduga bahwa pengantar dan bagian-bagian penutup dari kitab ini disusun oleh pengarang yang berbeda dengan isi utama kitab ini.

[sunting]Interpolasi dan tambahan

Dalam bentuk yang sudah tersunting dari Kitab Ayub yang ada di tangan kita sekarang, berbagai interpolasi (perubahan) telah dilakukan terhadap teks dari puisi sentralnya. Yang paling jelas interpolasi-interpolasi ini ada dua jenis: “teks paralel” yaitu perkembangan-perkembangan paralel dari bagian-bagian yang berpadanan di dalam teks dasarnya, dan ucapan-ucapan Elihu (ps. 32-37), yang terdiri atas sebuah polemik terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan di tempat-tempat lain dalam puisi ini, dan dan karena itu muncul sebagai interpolasi interpretatif. Ucapan-ucapan Elihu (yang tidak disebutkan di dalam prolog ataupun epilog) berlawanan dengan ajaran-ajaran dasariah dari puisi sentral dalam Ayub. Menurut ajaran-ajaran ini, orang yang benar tidak akan mengalami penderitaan, karena penderitaan adalah hukuman atas suatu dosa tertentu yang pernah dilakukan. Namun demikian, Elihu menyimpulkan bahwa penderitaan dapat ditimpakan bagi orang yang benar sebagai perlindungan terhadap dosayang lebih besar, dan demi moral yang lebih baik lagi.

Yang menjadi masalah yang diperdebatkan di antara para ahli adalah identitas antara koreksi dan revisi dari ucapan-ucapan Ayub, yang dilakukan dengan maksud mengharmonisasikannya dengan doktrin pembalasan yang tradisional. Sebuah contoh yang baik tentang hal ini adalah terjemahan dari baris terakhir dari kata-kata Ayub (42:6). Menurut terjemahan-terjemahan yang tradisional, Ayub mengatakan, “Karena itu aku membenci (atau mengecam) diriku, dan bertobat dalam debu dan abu.” Namun, terjemahan yang lebih akurat (dari bahasa Ibrani aslinya) berbunyi, “Karena itu aku mengecam, namun bertobat dalam debu dan abu.” Hal ini membuat Ayub tidak membenci dirinya sendiri, melainkan debu dan abu, yang merujuk kepada apa yang dipahami sebagai absurditas jagad raya.

[sunting]Eksegesis Kitab Ayub

Eksegesis umumnya berkaitan dengan pertanyaan, “Apakah kemalahangan selalu merupakan hukuman ilahi atas suatu kesalahan?” Ketiga sahabat Ayub berpendapat demikian, sambil menyatakan bahwa kemalangan-kemalangan Ayub adalah bukti bahwa ia pernah melakukan suatu dosa tertentu dan karena itulah ia dijatuhi hukuman. Sahabat-sahabatnya juga mengajukan posisi yang serupa, bahwa nasib baik selalu merupakan ganjaran ilahi atas perbuatan yang positif, dan bahwa bila Ayub mau membuang apa yang dianggap sebagai dosa-dosanya, denagn segera ia akan kembali bernasib baik.

Sebagai jawabannya, Ayub menegaskan bahwa dirinya adalah orang yang benar, dan bahwa karena itu kemalangannya bukanlah hukuman atas apapun juga. Hal ini membangkitkan kemungkinan bahwa Allah bertindak sewenang-wenang. Karena itulah istri Ayub mendesaknya agar ia mengutuki Allah, dan mati. Sebaliknya, Ayub menjawab dengan responded with tenang: “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Puncak dari kitab ini terjadi ketika Allah menjawab Ayub, bukan dengan pnejelasan untuk penderitaan Ayub melainkan dengan pertanyaan: Di manakah Ayub berada ketika Allah menciptakan dunia? (Ayub 38:4)

Jawaban Allah sendiri dapat ditafsirkan dalam berbagai cara. Sebagian orang memandangnya sebagai upaya untuk membuat Ayub rendah hati. Namun Ayub dihiburkan oleh penampakan Allah, dan kenyataan bahwa ia ‘telah memandang Allah dan hidup’ (Ayub 42:5), menunjukkan bahwa si pengarang kitab ini lebih peduli tentang apakah Allah hadir atau tidak hadir di dalam kehidupan manusia, daripada persoalan tentang apakah Allah itu adil atau tidak. Ayub ps. 28 menolak usaha-usaha untuk menyelami hikmat ilahi.

Penempatan cerita ini di dalam kerangkanya (prolog dan epilog) semakin memperumit kitab ini: dalam bagian pengantarnya Allah, dalam sebuah percakapan dengan Iblis, mengizinkan Iblis menimpakan penderitaan kepada dan keluarganya. Kesimpulan yang ditambahkan menggambarkan bahwa Allah memulihkan kekayaan Ayub, memberikan kepadanya anak-anak yang baru, dan kemungkinan pula memulihkan kesehatannya, meskipun hal ini tidak disiratkan atau dinyatakan dengan eksplisit. Hal ini menunjukkan bahwa iman orang yang benar memang diberikan ganjaran yang positif.

[sunting]Iblis di dalam Kitab Ayub

Nama Iblis muncul dalam prolog berbentuk prosa dari Kitab Ayub, dengan konotasinya yang lazim “lawan,” sebagai makhluk yang terpisah. Ia digambarkan sebagai salah satu makhluk sorgawi atau “anak-anak Allah” di hadapan TUHAN. Ia menjawab pertanyaan TUHAN tentang apa yang baru saja dilakukannya, dengan kata-kata: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” (Ayub 1:7). Baik pertanyaan maupun jawabannya, serta dialog yang muncul kemudian, menggambarkan Iblis sebagai anggota dari dewan ilahi yang mengawasi aktivitas manusia, namun dengan maksud jahat yaitu mencari dosa-dosa manusia dan muncul sebagai penuduh mereka. Karena itu, ia berfungsi sebagai jaksa penuduh sorgawi, yang hanya melihat kejahatan. Ia bertahan dalam pandangannya yang jahat tentang Ayub bahkan setelah laki-laki dari tanah Uz itu telah berhasil lulus dengan gemilang dalam ujiannya yang pertama dengan menyerah kepada kehendak Allah. Karena itu Iblis menuntut ujian berikutnya, berupa penderitaan fisik (Ayub 2:3-5). Iblis menantang Allah dengan mengatakan bahwa iman Ayub hanyalah dibangun berdasarkan kekayaan materi yang telah diberikan kepadanya, dan bahwa imannya akan lenyap begitu semua kekayaannya diambil daripadanya, dan Allah menerima tantangan ini.

Tetapi ingatlah bahwa keseluruhan cerita tentang “sang lawan” ini muncul dalam kisah kerangkanya saja (sangat singkat), dan tidak pernah disebut-sebut di dalam puisi sentralnya sama sekali (yang sangat panjang). Banyak yang menduga bahwa kerangka prosa ini ditulis oleh pengarang yang berbeda, dan dari sudut pandangan teologis yang berbeda pula, ketimbang puisi sentralnya.

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR DAN PENGUAT

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR DAN PENGUAT

Pada modul ini akan dibahas mengenai aplikasi dasar transistor yaitu sebagai saklar (switch) dan penguat (amplifier). Dijelaskan pula jenis-jenis rangkaian penguat daya transistor yaitu transistor operasi kelas A, kelas B dan kelas C.

11.1 Transistor Sebagai Saklar
Gambar 11.1 di bawah ini menunjukkan rangkaian transistor bias basis dengan RC sebagai beban. Rangkaian transistor ini berfungsi sebagai saklar.

Gambar 11.1 Rangkaian transistor sebagai saklar

Jika tegangan input, vi, terus meningkat sehingga dioda emiter diberi prategangan maju, transistor akan mulai masuk ke daerah aktif, sehingga:
………………………………………….. (11.1)
Dengan menggunakan aturan tegangan Kirchoff (KVL) pada loop dioda kolektor, akan didapat:
…………………………………………(11.2)
sehingga:
………………………………………….(11.3)
Dari persamaan di atas dapat dibuat garis bebannya seperti yang ditunjukkan pada gambar 11.2. Bersamaan dengan terus menaiknya arus basis, IB, transistor dapat beroperasi sepanjang garis beban. Hal ini terus terjadi, sehingga arus basis, IB, mencapai harga arus yang terbesar, IB3. Arus ini dikenal dengan arus saturasi dan jika transistor beroperasi pada kondisi ini, maka dikatakan ia berada pada daerah saturasi. Oleh karena itu, arus kolektor adalah:
…………………………………(11.4)
Biasanya, harga VCE(sat) adalah 0.2 volt. Pada kondisi ini, transistor bekerja seperti sebuah saklar yang terhubung (on).

Sebaliknya, jika tegangan input, vi, memiliki harga kurang dari tegangan yang diperlukan untuk membuat dioda emiter berprategangan maju, maka arus IB = 0, sehingga transistor akan jatuh pada daerah cutoff dan IC = 0. Karena IC = 0, maka tegangan yang melintas tahanan beban RC adalah nol dan tegangan output VO = Vcc. Pada kondisi ini, seolah-olah transistor seperti sebuah saklar yang terputus (off).

Gambar 11.2 Garis beban dan titik operasi transistor

Transistor sebagai saklar ini dapat diaplikasikan pada rangkaian pengendali LED (LED driver) dan rangkaian logika digital.

11.1.1 Rangkaian Pengendali LED
Gambar 11.3 berikut ini adalah contoh rangkaian transistor sebagai saklar yang berperan untuk mengendalikan LED (LED driver). Jika tegangan input rendah (VBB = 0 volt), transistor akan tersumbat dan berperan seperti saklar off dan LED dalam keadaan padam. Sedangkan jika tegangan input tinggi (VBB > tegangan yang dapat membuat dioda emiter forward bias), transistor berperan sebagai saklar on, dan LED menyala.

Gambar 11.3 Rangkaian Transistor sebagai saklar pengendali LED

11.1.2 Rangkaian Logika
Pada aplikasi ini, prinsip transistor sebagai saklar diimplementasikan dalam bentuk harga-harga digital. Dimana, harga digital hanya mengenal 2 (dua) keadaan, yaitu keadaan nol (low) dan keadaan satu (high). Gambar 11.4 merupaka salah satu contoh rangkaian yang menggunakan prinsip logika digital yaitu rangkaian inverter (NOT). Jika tegangan input, vi, adalah nol (atau biasa disebut kondisi low) maka transistor berada pada daerah cutoff, dengan arus kolektor, IC = 0. Sehingga, tegangan pada VO = VCC (atau biasa disebut kondisi high). Sebaliknya, jika tegangan input, vi, misalnya mendekati VCC (disebut dengan kondisi high), maka Transistor didorong untuk menuju daerah Saturasi dan mengakibatkan tegangan VO sama dengan VCE(sat) (atau biasa disebut kondisi low).

Gambar 11.4 Rangkaian Inverter (gerbang NOT)

Kerja rangkaian tersebut dapat disimpulkan dalam bentuk tabel, sebagaimana ditampilkan pada Tabel 11.1 di bawah ini.
Tabel 11.1 Kerja rangkaian inverter (gerbang NOT)
vi Vo
0 LOW VCC HIGH
VCC HIGH 0 LOW
Dari prinsip rangkaian di atas dapat dibangun gerbang logika lain seperti gerbang AND, OR dan gerbang logika lainnya.

11.2 Transistor Sebagai Rangkaian Penguat
Kurva transfer tegangan output terhadap tegangan input (tegangan output adalah fungsi dari tegangan input) adalah karakteristik dasar dari sebuah penguatan. Untuk rangkaian penguat yang tampak pada gambar 11.5a., kurva transfer tegangannya ditunjukkan oleh Gambar 11.5b.

Gambar 11.5 Dasar penguatan transistor (a) Rangkaian CE
(b) Kurva transfer Vo terhadap Vi

Dari gambar 11.5 tampak bahwa kemiringan (slope) yang besar pada kurva tersebut berada pada daerah aktif transistor. Pada daerah tersebut, perubahan yang kecil dari tegangan input, vi, akan mengakibatkan perubahan yang besar pada tegangan output, Vo, yang menunjukkan adalah sebuah proses penguatan. Namun, proses penguatan ini tidak akan terjadi di luar daerah aktif. Penguatan tidak terjadi jika tegangan input, vi, melebihi harga VCE sat. Demikian juga, tegangan output, Vo, akan terpotong jika tegangan input, vi, kurang dari VBE. Gambar 11.6 menunjukkan sebuah contoh rangkaian penguat. Apabila rangkaian tersebut disimulasikan dengan Perangkat lunak MULTISIM maka akan terlihat bentuk gelombang input dan output seperti pada gambar 11.7.

Gambar 11.6 Contoh Rangkaian Penguat Tegangan

(a)

(b)
Gambar 11.7 Hasil Oskiloskop Rangkaian Penguat Tegangan
(a) Bentuk gelombang Vin dan Vout pada daerah aktif
(b) Bentuk gelombang Vout pada daerah aktif, saturasi dan cutoff
Berdasarkan penguatan dayanya, penguat dibedakan menjadi 2:
– Penguat sinyal kecil yang memiliki tingkatan daya kurang dari 1 W. Biasanya digunakan pada bagian depan dari suatu sistem, dimana daya sinyal rendah.
– Penguat daya yang memililki tingkatan daya lebih dari 1 W. Biasanya digunakan dengan bagian akhir suatu sistem karena daya sinyal dan arusnya tinggi.

Berdasarkan jangkauan frekuensinya, digolongkan menjadi :
– Penguat audio : beroperasi dalam jangkauan 20Hz sampai 20kHz.
– Penguat radio (RF) : beroperasi di atas 20 KHz.
dapat juga digolongkan menjadi:
– Penguat pita sempit (narrowband): jangkauan frekuensi yang kecil (450-460 kHz)
– Penguat pita lebar (wideband): jangkauan frekuensi yang besar (0 – 1 MHz)

Berdasarkan tipe-tipe pangggandengan (coupling), digolongkan menjadi:
– Penguat penggandengan kapasitif (gambar 11.8a¬), tegangan AC di-coupling melalui kapasitor ke tingkat selanjutnya.
– Penguat penggandengan transformator (gambar 11.8b), tegangan AC di-coupling melalui transformator ke tingkat selanjutnya.
– Penguat penggandengan langsung (gambar 11.8c), terdapat hubungan langsung antara kolektor transistor pertama dengan basis transistor kedua.

Gambar 11.8 Tipe-tipe penggandengan (coupling)
(a) kapaistif (b) transformator (c) langsung
Berdasarkan kelas-kelas operasinya, penguat digolongkan menjadi penguat dengan kelas operasi sebagai berikut:
– Operasi kelas A, transistor bekerja pada bagian aktif sepanjang waktu, arus kolektor mengalir sepanjang 360o dari siklus (gambar 11.9a).
– Operasi kelas B, arus kolektor mengalir hanya sepanjang siklus 180o (gambar 11.9b). Biasanya perancang meletakkan titik Q pada daerah cut off. Kemudian hanya setengah bagian positif dari tegangan basis AC yang menghasilkan arus kolektor.
– Operasi kelas C, arus kolektor mengalir kurang dari 180o dari siklus AC (gambar 11.9.c). Hanya sebagian dari setengak siklus positif dari tegangan basis AC yang menghasilkan arus kolektor, sehingga diperoleh pulsa singkat dari arus kolektor.

Gambar 11.9 Arus kolektor (a) Kelas A (b) Kelas B (c) Kelas C

Penguat pembagi tegangan pada gambar 11.10a adalah penguat kelas A, sepanjang sinyal output tidak terpotong. Dengan penguat jenis ini arus kolektor mengalir sepanjang siklus. Titik Q berada di tengah dan tidak ada bagian sinyal keluaran yang terpotong (gambar 11.10b). Kita dapat mengukur daya keluaran dari penguat tersebut dengan menggunakan rumus berikut:
…………………………………..(11.1)
Jika daya dc yang diberikan adalah
……………………………………..(11.2)

Maka, kita dapat menghitung efisiensi daya dengan rumus:
………………………………………(11.3)

Gambar 11.10 Penguat kelas A (a) rangkaian (b) titik Q optimum

Kelas A adalah cara biasa untuk menjalankan transistor dalam rangkaian linier karena merupakan rangkaian bias yang paling sederhana dan paling stabil. Tetapi kelas A bukan cara yang paling efisien untuk mengoperasikan transistor. Efisiensi maksimum penguat kelas A hanya mencapai 25 %. Dalam beberapa aplikasi, seperti sistem yang menggunakan batere, aliran arus dan tingkat efisiensi menjadi penting untuk dipertimbangkan dalam perancangan. Gambar 11.11 merupakan contoh rangkaian penguat kelas B. Penguat ini disebut penguat push pull (dorong tarik) yang berarti bahwa satu transistor mengalirkan setengah siklus sementara yang lainnya diam (off), dan sebaliknya.

Gambar 11.11 Penguat push-pull kelas B

Pada setengah siklus positif dari tegangan masukan, lilitan sekunder transformator T1 memiliki tegangan v1 dan v2. Oleh karena itu, transistor yang di atas mengalirkan dan yang dibawah terpotong. Arus kolektor melalui Q1 mengalir melalui setengah atas dari lilitan primer keluaran. Hal ini menghasilkan tegangan yang telah dikuatkan dan dibalik, yang tergandeng transformator ke pengeras suara. Pada setengah siklus selanjutnya, polaritasnya terbalik. Transistor yang di bawah bekerja dan yang di atas diam. Transistor di bawah menguatkan sinyal dan menampakkan setengah sinyal ke pengeras suara. Karena setiap transistor menguatkan setengah siklus masukan, pengeras suara menerima sinyal yang telah dikuatkan dengan siklus penuh. Keuntungan dari rangkaian kelas B ini adalah perbaikan efisiensi sinyal masukan, yakni mencapai 75%. Hal ini karena setiap transistor cutoff saat tidak ada sinyal masukan, tidak ada aliran arus ketika sinyal nol. Kerugian pada rangkaian di atas adalah dari segi penggunaan transformator yang besar dan mahal.

Berbeda halnya dengan kelas B yang dibutuhkan susunan dorong-tarik (push pull), pada kelas C digunakan rangkaian resonansi untuk beban. Hal ini disebabkan oleh arus kolektor yang mengalir kurang dari setengah siklus. Rangkaian resonansi paralel dapat menyaring pulsa dari arus kolektor dan menghasilkan gelombang sinus murni dari tegangan keluaran. Sehingga rangkaian penguat kelas C dapat menghasilkan efisiensi maksimum 100 %. Aplikasi dari kelas C adalah rangkaian penguat RF yang dapat diatur (gambar 11.12a).

Gambar 11.12 Penguat kelas C yang dapat diatur (a) rangkaian
(b) penguatan tegangan terhadap frekuensi

Frekuensi resonansi dapat diatur/ditala dengan menggunakan rumus berikut:
………………………………………(11.4)
Pada sisi lain dari frekuensi resonansi, penguatan tegangan turun (gambar 11.12b). Untuk itu penguat kelas C sering digunakan untuk menguatkan sinyal frekuensi narrow band (pita sempit).

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Transistor sebagai saklar dan penguat

Prosedur Membuat Rekaman dengan Camtasia 4

1. Open Camtasia Recoder
2. Pilih salah satu dari Fixed Region, misalnya saya pilih Screen.
3. Minimize Camtasia Recorder, kemudian mulai merekan dengan tekan F9
4. Jalankan aktivitas aplikasi yang ingin direkam, kemudian tekan F10 utk mengakhiri.
5. Setelah F10 ditekan akan muncul window Camtasia Recorder Preview. Klik Save.
6. Akan muncul window Save Recording. Pilih atau siapkan folder dan tulis nama file.
7. Setelah rekaman di-save, akan muncul tawaran 3 pilihan pada Post-Save Options. Pilih yang tengah.

8. Pada window Production Wizard, pilih Custom production settings.
9. Kemudian pilih Flash (SWF/FLV).

10. Klik Next sampai muncul formulir isian Output file.

11. Tunggu Proses Rendering.

12. Setelah selesai rendering, 10-file telah siap pada folder dan filename yang anda tentukan..

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Prosedur membuat rekaman dengan camtasia

Prosedur Membuat Rekaman dengan Camtasia 4

1. Open Camtasia Recoder
2. Pilih salah satu dari Fixed Region, misalnya saya pilih Screen.
3. Minimize Camtasia Recorder, kemudian mulai merekan dengan tekan F9
4. Jalankan aktivitas aplikasi yang ingin direkam, kemudian tekan F10 utk mengakhiri.
5. Setelah F10 ditekan akan muncul window Camtasia Recorder Preview. Klik Save.
6. Akan muncul window Save Recording. Pilih atau siapkan folder dan tulis nama file.
7. Setelah rekaman di-save, akan muncul tawaran 3 pilihan pada Post-Save Options. Pilih yang tengah.

8. Pada window Production Wizard, pilih Custom production settings.
9. Kemudian pilih Flash (SWF/FLV).

10. Klik Next sampai muncul formulir isian Output file.

11. Tunggu Proses Rendering.

12. Setelah selesai rendering, 10-file telah siap pada folder dan filename yang anda tentukan..

Posted in Uncategorized | Leave a comment